TUGAS
PENILAIAN PENGAJARAN
OLEH
HENRA KARLINA
A1D1 11 067
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
PENILAIAN PENGAJARAN
OLEH
HENRA KARLINA
A1D1 11 067
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
1. Kelemahan dan kelebihan tes objektif dan tes subjektif
a. Tes objektif
Kelemahan
1. Tes objektif diragukan kemampuannya untuk mengukur hasil belajar yang kompleks dan tinggi.
2. Peluang melakukan tebakan (guessing) sangat tinggi.
3. Penyusunan tes sukar dan memerlukan waktu yang cukup banyak.
4. Kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menyatakan kemampuan ilmiahnya.
5. Sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi.
6. Kerjasama antar siswa dalam mengerjakan soal lebih terbuka
7. Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak jumlah pengikut test.
Kelebihan
1. Penilaiannya yang sangat objektif: Sebuah jawaban hanya mempunyai dua kemungkinan, benar atau salah.
2. Toleransi di antara salah dan benar tidak diberikan karena tingkat kebenarannya bersifat mutlak.
3. Soal objektif memiliki reliabilitas yang tinggi, siapapun yang menilai dan kapanpun dinilai, hasilnya akan tetap sama.
4. Butir soal yang banyak memungkinkan untuk mencakup semua daerah prestasi yang hendak diukur (representatif).
5. Lebih mudah dan cepat karena pemeriksaannya menggunakan kunci.
6. Dapat digunakan untuk menilai kelompok yang besar.
7. Menghindari kemungkinan siswa berspekulasi dalam mempelajari bahan pelajaran.
8. Tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.
9. Dalam satu kali ujian dapat menanyakan banyak materi yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran.
10. Validitas isi tes dapat dipertanggungjawabkan.
11. Jika dikonstruksi dengan baik tes objektif dapat mengukur semua jenjang proses berpikir dari yang sederhana (ingatan) sampai dengan yang kompleks (evaluasi).
b. Tes subjektif
Kelemahan
1. Persiapan untuk menyusun jauh lebih sulit dari pada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelamahan yang lain.
2. Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi.
3. Kerjasama antarsiswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka.
4. Pemeriksaanya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai.
5. Waktu untuk mengoreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
6. Baik-buruk tulisannya dan panjang-pendeknya jawaban yang tidak sama mudah menimbulkan evaluasi dan penskoran (scoring) yang tidak atau kurang objektif.
7. Karakteristik pembuatan tes uraian yang berbeda-beda bagi setiap guru dapat menimbulkan salah pengertian bagi si penjawab.
Kelebihan
1. Bagi guru, menyusun tes tersebut sangat mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama.
2. Si penjawab mempunyai kebebasan dalam menjawab dan mengeluarkan isi hati atau buah pikirannya.
3. Melatih mengeluarkan buah pikiran dalam bentuk kalimat atau bahasa yang teratur (melatih kreasi dan fantasi).
4. Lebih ekonomis, hemat karena tidak memerlukan kertas yang terlalu banyak untuk membuat soal tes, dapat didiktekan atau ditulis di papan tulis.
5. Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami suatu masalah yang diteskan.
6. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan.
2. Macam-macam tes objektif
a. Bentuk Tes Benar Salah (True-False Test)
Tes benar salah adalah bentuk tes yang mengajukan beberapa pernyataan yang bernilai benar atau salah. Biasanya ada dua pilihan jawaban yaitu huruf B yang berarti pernyataan tersebut benar dan S yang berarti pernyataan tersebut salah. Tugas peserta tes adalah menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah. Contoh salah satu tes bentuk uraian adalah :
B S : Ibukota Peru berjumlah lima buah.
B S : Manado adalah Ibukota propinsi Sulawesi Utara
Kelebihan Tes Benar Salah:
- Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak memakan tempat yang banyak
- Mudah dalam penyusunannya
- Petunjuk mengerjakannya mudah dimengerti
- Dapat digunakan berkali-kali
- Objektif
- Praktis
Kelemahan Tes Benar Salah:
- Mudah ditebak
- Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan kemungkinan benar atau salah
- Reliabilitasnya rendah.
- Hanya dapat mengungkapkan daya ingat dan pengenalan kembali
Petunjuk Penyusunan:
- Hindari kalimat negatif, yakni kalimat yang mengandung kata “tidak” atau “bukan”.
- Pernyataan harus disusun sedemikian rupa sehingga siswa yang memiliki pengertian samar-samar dapat terkecoh dalam menjawabnya.
- Dalam menyusun keseluruhan tes, diharapkan item yang mengandung “salah sedikit” cukup banyak.
b. Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban benar yang telah disiapkan. Apabila dilihat konstruksinya maka tes pilihan ganda terdiri dari dua hal pokok yaitu stem atau pokok soal dengan 4 atau 5 alternatif jawaban. Satu di antara alternatif jawaban tersebut adalah kunci jawaban. Alternatif jawaban selain kunci disebut dengan pengecoh (distractor). Semakin banyak alternatif jawaban yang ada (misalnya 5) maka probabilitas menebaknya akan semakin kecil. Ada lima ragam tes pilihan ganda yang sering digunakan yaitu:
a. Pilihan ganda biasa (melengkapi pilihan)
Bentuk ini merupakan suatu kalimat pernyataan yang belum lengkap dan diikuti empat atau lima kemungkinan jawaban yang tepat dan melengkapi pernyataan tersebut.
b. Hubungan antar hal (Sebab akibat)
Bentuk tes ini terdiri dari dua kalimat : satu kalimat pernyataan dan satu kalimat alasan. Ditanyakan apakah pernyataan memiliki hubungan sebab akibat atau tidak dengan alasan.
c. Analisa Kasus
Bentuk tes analisa kasus ini menghadapkan peserta pada satu masalah.
d. Membaca Diagram, atau tabel
Bentuk soal ini mirip dengan bentuk pilihan ganda biasa, hanya saja disertai dengan tabel.
e. Asosiasi pilihan ganda
Bentuk soal ini sama dengan bentuk soal melengkapi pilihan, yakni suatu pernyataan yang tidak lengkap yang diikuti dengan beberapa kemungkinan, hanya perbedaan pada bentuk asosiasi pilihan ganda kemungkinan jawaban bisa lebih dari satu, sedangkan melengkapi pilihan hanya satu yang paling tepat.
Petunjuk :
Pilih A jika (1), (2) dan (3) benar
Pilih B jika (1) dan (3) benar
Pilih C jika (2) dan (4) benar
Pilih D jika hanya (4) yang benar
Pilih E jika semuanya benar
Saran Pembuatan Soal Pilihan Ganda:
- Pernyataan dan pilihan merupakan suatu rangkaian kalimat
- Hindari pilihan yang tidak ada kaitannya satu sama lain
- Buat pilihan yang mirip dengan jawaban kunci
- Letak kunci jawaban sebaiknya tidak selalu berada pada tempat (poin) yang sama
- Hindari kaitan antara satu soal dengan soal lainnya
c. Menjodohkan (Matching Test)
Menjodohkan terdiri atas satu sisi pertanyaan dan satu sisi jawaban, setiap pertanyaan mempunyai jawaban pada sisi sebelahnya. Siswa ditugaskan untuk memasangkan atau mencocokkan, sehingga setiap pertanyaan mempunyai jawaban yang benar.
Kelebihan:
- Dipergunakan untuk menilai bermacam-macam hal, misalnya: problem dan penyelesaiannya, sebab akibat, istilah dan definisinya, dsb.
- Relatif mudah disusun.
- Jika disusun dengan baik, maka faktor menerka-nerka dapat dihilangkan.
- Dapat dinilai dengan mudah, cepat dan objektif.
Kelemahan:
- Sukar menyusun test jenis ini yang benar-benar baik.
- Untuk menilai ingatan saja.
- Pengarahan jawaban sering terjadi
- Memakan banyak waktu dan tenaga untuk menyusunnya.
d. Tes Isian (Complementary Test)
Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta agar pernyataan yang dibuat menjadi pernyataan yang benar.
Contoh:
1. Yang merupakan nama asli dari Sultan Hamengkubuwono X adalah …..
2. Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada beda pendapat. Aliran ……………….. beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran ……………, sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupun yang inderawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar